providencemarianwood.org

providencemarianwood.org – Yngwie, seorang pria gondrong berusia 60 tahun, memukau penonton dengan penampilannya yang atraktif, memainkan gitarnya dengan penuh semangat, bahkan melemparkannya ke arah teknisinya, serta menggertakkan Fender Stratocaster-nya ke pengeras suara. Penampilannya konsisten dengan gaya klasiknya, mengenakan celana kulit, sepatu boots berhak tinggi, gelang, kalung, dan kemeja yang menonjolkan karakteristik rocker yang konservatif.

Dalam hal permainan gitar, Yngwie tetap setia dengan gaya uniknya, menciptakan melodi yang memukau dengan teknik scallop fretboard, tangga nada harmonic minor, sweep picking arpeggio, dan sentuhan yang kuat dalam memetik senarnya. Nomor-nomor klasik seperti ‘Evil Eye’ dan ‘Far Beyond The Sun’ membawa penonton pada petualangan musik yang luar biasa.

Suara yang dihasilkan oleh empat musisi di atas panggung mampu mengguncang pantai utara Jakarta. Meskipun ada sedikit kendala teknis dengan speaker monitor yang mati selama lagu ‘Seventh Sign’, Yngwie tetap tampil dengan kecadasan yang khas. Meskipun tidak ada aksi headbang massal, penonton tetap terpesona dengan kepiawaian Yngwie dalam memainkan gitar dan gerakan jarinya yang cepat bak kilat.

Kamera ponsel penonton menyala sepanjang konser, mulai dari pukul 20.15 WIB hingga berakhir pukul 21.15 WIB. Meskipun tidak ada aksi headbang yang mencolok, penonton tetap terhanyut dalam alunan musik Yngwie, menunjukkan apresiasi dengan mengacungkan gestur tangan metal dan teriakan histeris. Konser ini memperlihatkan bagaimana penikmat musik metal dengan kualitas tinggi tetap terpukau dan terlibat dalam setiap detik pertunjukan yang menggelegar.