providencemarianwood.org — Sebuah kejadian yang melibatkan SS, seorang pengemudi ojek online, dan DP, seorang pelanggan wanita berusia 34 tahun, berujung pada tindakan kekerasan di Kelapa Dua, Depok. Peristiwa ini bermula dari sebuah transaksi pembelian handphone melalui platform e-commerce Tokopedia.
DP mengungkapkan bahwa ia telah berkomunikasi dengan penjual untuk mempercepat proses pengiriman dan terus memantau lokasi pengiriman melalui aplikasi. Namun, terjadi kesalahpahaman saat SS, pengemudi yang bertugas mengantar barang, menghubungi DP melalui aplikasi ojek online. SS menuduh DP tidak mencantumkan nomor telepon yang benar pada alamat pengiriman, meskipun DP menegaskan bahwa ia telah menyertakan informasi tersebut.
“Saya telah memasukkan nomor telepon saya dan selalu responsif terhadap panggilan masuk,” jelas DP.
Ketegangan meningkat saat SS tiba di lokasi pengiriman. Pertengkaran terjadi karena SS terus bersikeras bahwa DP tidak menyertakan nomor telepon yang sesuai. Konfrontasi tersebut berlanjut dengan SS yang meminta biaya parkir sebesar Rp 2.000, sementara DP memberikan Rp 20.000 karena tidak memiliki pecahan lebih kecil. Meski DP kemudian menemukan uang pecahan yang diminta, SS tetap menunjukkan sikap marah dan frustrasi.
Situasi semakin memburuk ketika SS, dalam keadaan marah, menendang motor DP yang terparkir di depan rumah, menyebabkan motor tersebut jatuh dan menghancurkan jendela rumah. Akibatnya, serpihan kaca melukai kaki anak DP.
DP menambahkan, “Setelah insiden tersebut, SS berbicara dengan beberapa tetangga dan mengirimkan pesan mengancam kepada saya, menyatakan bahwa ia akan ‘menghabisi’ saya jika bertemu dengan suami saya.”
Kapolsek Cimanggis, Kompol Judika S, membenarkan bahwa insiden tersebut terjadi pada Jumat, 21 Juni 2024, pukul 20.45 WIB. Menurut beliau, kejadian ini dipicu oleh frustrasi SS yang kesulitan menemukan alamat saat mengantar pesanan.
Insiden ini telah terekam dalam video yang dibuat oleh korban, menunjukkan kerusakan akibat cekcok tersebut. Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran mengenai keselamatan pengguna layanan pengiriman ojek online dan profesionalisme para pengemudinya.