5 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Kesibukan Kerja

Di zaman sekarang, kerja keras udah jadi bagian hidup banyak orang. Mulai dari deadline yang numpuk, meeting dadakan, sampai urusan kantor yang suka kebawa ke rumah. Nggak heran kalau banyak dari kita yang ngerasa stres, capek mental, bahkan kehilangan semangat. Nah, biar nggak sampai tumbang, penting banget buat jaga kesehatan mental, apalagi kalau kerjaan lagi padat-padatnya.

Sebagai orang yang juga suka tenggelam dalam kerjaan, aku paham banget gimana susahnya ngejaga keseimbangan antara produktif dan tetap waras. Tapi tenang, aku mau share lima tips simpel yang bisa kamu coba buat tetap waras di tengah segala kesibukan itu. Yuk simak!


1. Belajar Bilang “Tidak”

Serius deh, ini hal kecil tapi efeknya gede banget. Kadang kita suka nggak enakan, akhirnya semua tugas kita ambil. Ujung-ujungnya? Kewalahan sendiri.

TRISULA88 ALTERNATIF

Mulai sekarang, belajar deh buat bilang “nggak” ke hal-hal yang nggak penting atau di luar kapasitas. Bukan berarti kamu males atau nggak peduli, tapi kamu tahu batas kemampuanmu. Kalau kamu burnout, siapa juga yang rugi? Kamu juga, kan?


2. Luangin Waktu Buat Diri Sendiri

Punya waktu me-time itu wajib, bukan cuma buat healing tapi juga buat ngingetin diri sendiri bahwa kamu berhak bahagia. Entah itu nonton drama Korea, ngopi santai di teras, atau sekadar tidur siang, semua itu bisa bantu refresh pikiran.

Cobalah luangin waktu minimal 15–30 menit per hari buat melakukan hal yang kamu suka. Ini bisa jadi recharge paling ampuh di sela-sela kerjaan yang padat.


3. Jangan Lupa Bergerak

Mungkin kamu mikir, “Mana sempet olahraga?” Tapi olahraga nggak harus ke gym atau lari 5 km kok. Jalan kaki keliling rumah, stretching di kamar, atau ikut video yoga 10 menit di YouTube juga udah cukup buat bikin tubuhmu bergerak dan pikiranmu lebih rileks.

Bergerak itu nggak cuma baik buat fisik, tapi juga bisa bantu produksi hormon endorfin—si hormon bahagia. Jadi, coba deh selipin gerakan kecil di sela kerja, biar badan nggak kaku dan otak nggak ngebul.


4. Ngobrol Sama Orang Terdekat

Kadang, kita cuma butuh didengar. Nggak harus selalu nyari solusi, yang penting ada yang mau dengerin curhatan kita. Coba deh hubungi sahabat, pasangan, atau keluarga dan ngobrol dari hati ke hati.

Kalau kamu tipe orang yang susah buka diri, bisa juga coba nulis di jurnal. Nulis unek-unek ternyata bisa bantu banget buat ngurangin beban pikiran, lho!


5. Atur Prioritas dan Jangan Perfeksionis

Ini penting banget. Kita sering stres bukan karena kerjaannya terlalu banyak, tapi karena kita ngerasa semua harus dikerjain sempurna dan sekarang juga. Padahal, nggak semua hal itu harus dikejar dalam satu waktu.

Mulailah dengan bikin to-do list harian, pilih 3–5 hal yang paling penting, dan kerjakan itu dulu. Selesai satu, baru lanjut ke yang lain. Nggak usah terlalu keras sama diri sendiri. Kadang, cukup itu udah lebih dari cukup.


Penutup

Menjaga kesehatan mental itu bukan soal cari waktu liburan ke Bali atau staycation di hotel mewah. Kadang, hal-hal kecil yang konsisten justru punya dampak yang besar. Yang penting kamu sadar kalau dirimu butuh dijaga juga, bukan cuma laptop dan koneksi internet aja yang diperhatiin.

Jadi, yuk mulai peduli sama kesehatan mental kita sendiri. Karena seproduktif apa pun kamu, kalau mental lagi drop, semua bisa berantakan. Ingat, kamu nggak sendiri dan kamu layak buat bahagia.

Semangat ya!

​Tips Mengelola Keuangan Pribadi untuk Generasi Milenial

Mengelola keuangan pribadi bisa jadi tantangan tersendiri bagi generasi milenial. Godaan gaya hidup, tren terbaru, hingga kemudahan transaksi digital sering kali membuat kita lupa pentingnya perencanaan keuangan. Nah, supaya kondisi finansial tetap sehat dan masa depan terjamin, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan. Yuk, simak!

1. Kenali Pendapatan dan Pengeluaran

Sebelum mulai mengatur keuangan, langkah pertama yang harus LOGIN TRISULA88 kamu lakukan adalah memahami berapa pendapatan dan pengeluaran setiap bulan. Buat daftar pemasukan dari gaji, bisnis sampingan, atau sumber lainnya. Setelah itu, catat semua pengeluaran, mulai dari kebutuhan pokok hingga hiburan. Dengan begitu, kamu bisa melihat pola keuangan dan mengetahui di mana bisa berhemat.

2. Terapkan Aturan 50/30/20

Biar nggak bingung membagi penghasilan, kamu bisa menerapkan aturan 50/30/20. Artinya, 50% dari pendapatan dialokasikan untuk kebutuhan pokok seperti makan, sewa tempat tinggal, dan transportasi. Lalu, 30% bisa digunakan untuk gaya hidup, seperti nongkrong, langganan streaming, atau traveling. Sisanya, 20%, disisihkan untuk tabungan dan investasi.

3. Buat Anggaran Bulanan

Penting banget untuk punya anggaran bulanan yang realistis. Jangan sampai pengeluaran lebih besar dari pemasukan, karena bisa bikin kondisi keuangan jadi berantakan. Buat daftar belanja yang sesuai kebutuhan dan disiplin dalam menjalankannya. Jika memungkinkan, manfaatkan aplikasi keuangan untuk membantu mencatat dan mengontrol anggaran.

4. Hindari Hutang Konsumtif

Menggunakan kartu kredit atau layanan pay later memang praktis, tapi jangan sampai terjebak dalam hutang konsumtif. Jika ingin membeli barang dengan cicilan, pastikan kamu bisa membayar tanpa mengganggu kebutuhan pokok. Hutang yang tidak terkendali bisa membuatmu stres dan menghambat kebebasan finansial.

5. Mulai Menabung dan Berinvestasi

Menabung adalah kebiasaan baik yang harus dimulai sejak dini. Buka rekening tabungan khusus yang tidak mudah diakses untuk menghindari godaan menggunakannya. Selain menabung, investasi juga penting untuk menumbuhkan kekayaan. Kamu bisa mulai dengan reksa dana, saham, atau emas sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu.

6. Siapkan Dana Darurat

Dana darurat berfungsi sebagai penyelamat jika terjadi hal tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau keperluan mendesak lainnya. Idealnya, dana darurat sebesar 3-6 kali pengeluaran bulanan. Simpan dana ini di rekening yang mudah diakses, tapi jangan digunakan untuk keperluan yang tidak mendesak.

7. Belajar Literasi Keuangan

Menambah wawasan tentang keuangan bisa membantu kamu membuat keputusan finansial yang lebih bijak. Banyak sumber gratis yang bisa diakses, mulai dari buku, podcast, hingga video edukatif di YouTube. Dengan memahami cara kerja keuangan, kamu bisa lebih siap dalam mengelola pendapatan dan investasi.

8. Bijak dalam Gaya Hidup

Hidup minimalis bisa jadi solusi untuk mengelola keuangan dengan lebih baik. Bukan berarti kamu harus mengorbankan kebahagiaan, tapi lebih ke arah memprioritaskan hal yang benar-benar penting. Jangan mudah tergoda membeli barang hanya karena tren atau FOMO (Fear of Missing Out).

9. Evaluasi Keuangan Secara Berkala

Keuangan pribadi bukan sesuatu yang statis, jadi perlu dievaluasi secara berkala. Setiap bulan atau tiga bulan sekali, cek kembali apakah kamu sudah mencapai target keuangan yang diinginkan. Jika ada kekurangan, cari tahu penyebabnya dan buat strategi baru agar lebih baik ke depannya.

10. Tetapkan Tujuan Keuangan

Punya tujuan finansial bisa memotivasimu untuk lebih disiplin dalam mengelola uang. Misalnya, ingin punya rumah sendiri, traveling ke luar negeri, atau pensiun dini. Dengan tujuan yang jelas, kamu bisa merancang strategi yang tepat untuk mencapainya.

Mengatur keuangan memang butuh usaha dan komitmen, tapi manfaatnya sangat besar untuk kehidupan jangka panjang. Dengan menerapkan tips di atas, kamu bisa lebih siap menghadapi berbagai tantangan finansial dan mencapai kebebasan finansial di masa depan. Selamat mencoba!