WWW.PROVIDENCEMARIANWOOD.ORG – Said Didu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, kembali membuat publik terkejut. Ia secara terbuka mengungkap trisula88 alternatif keberadaan dugaan mafia tambang yang beroperasi di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya. Yang mengejutkan, Said menyebut dua sosok misterius yang ia juluki sebagai “si bocah nakal” dan “sang sutradara”. Siapakah mereka?
Said Didu Soroti Peran Mafia Tambang
Dalam pernyataan yang ia sampaikan melalui media sosial dan sejumlah wawancara, Said Didu menyebut bahwa aktivitas pertambangan di Raja Ampat bukan hanya soal ekonomi, tapi juga berkaitan dengan kerusakan lingkungan dan pelanggaran hukum. Ia mengaku tidak takut membongkar praktik-praktik kotor yang telah merugikan negara dan masyarakat adat Papua.
Menurutnya, izin tambang yang diterbitkan di kawasan konservasi Raja Ampat sudah menyalahi aturan sejak awal. Ia pun mempertanyakan siapa yang bertanggung jawab atas izin tersebut, mengingat wilayah tersebut memiliki status perlindungan lingkungan yang ketat.
Dua Tokoh yang Disebut: Siapa Mereka?
Dalam pernyataannya, Said Didu tidak menyebut nama langsung, namun menyematkan julukan yang membuat publik penasaran. “Ada si bocah nakal yang bermain di lapangan dan sang sutradara yang mengatur semuanya dari belakang layar,” ujarnya.
Julukan itu dinilai menggambarkan peran terstruktur dalam mafia tambang. Bocah nakal diyakini merujuk pada pihak eksekutor atau pelaku langsung di lapangan, sementara sutradara diyakini sebagai tokoh berpengaruh yang mengendalikan arah dan strategi.
Publik menduga, pernyataan Said Didu ini tidak sekadar sindiran, tetapi sebuah desakan agar pihak berwenang segera mengusut tuntas kasus ini.
Desakan Publik untuk Investigasi Serius
Setelah pernyataan Said Didu viral, desakan masyarakat sipil dan organisasi lingkungan pun bermunculan. Mereka menuntut pemerintah untuk membuka dokumen perizinan tambang di Raja Ampat dan menelusuri siapa saja yang terlibat di balik terbitnya izin tersebut.
Raja Ampat dikenal dunia karena keindahan alamnya, terutama kekayaan bawah lautnya yang menjadi destinasi favorit penyelam internasional. Jika benar terjadi pertambangan ilegal, maka kerusakan ekosistem laut dan darat bisa menjadi bencana besar bagi masa depan wilayah tersebut.
Pemerintah Didorong Transparan
Berbagai kalangan juga mendorong transparansi dari pemerintah, terutama dari Kementerian ESDM dan KLHK. Siapa yang memberikan izin? Apakah prosesnya sesuai aturan? Dan siapa yang paling diuntungkan dari aktivitas ini?
Said Didu menegaskan bahwa membongkar mafia tambang bukan sekadar soal nama, tapi upaya menyelamatkan kekayaan alam Indonesia dari tangan-tangan serakah.
Penutup: Siapa Berani Ungkap Kebenaran?
Kasus tambang di Raja Ampat kini menjadi sorotan nasional. Keberanian Said Didu membuka suara menjadi sinyal bahwa masih ada pihak yang peduli terhadap keadilan dan keberlanjutan. Namun, pertanyaannya sekarang: apakah aparat penegak hukum berani bertindak?
Jika tidak ada langkah tegas, maka mafia tambang akan terus beroperasi di balik layar, sementara alam Indonesia terus terkikis. Saatnya rakyat bersatu untuk menuntut keadilan dan menjaga warisan bumi Papua.